MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

 

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

 

“Filsafat Pengantar Pendidikan Islam”

 

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam

 

Dosen Pengampu : Dr. H. Taufik Abdillah Syukur, MA

 

 

 

 

 


 

 

 

 

Disusun Oleh :

Alina Mahda                           23.03.00.003

 

 

 

 

 

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-HIKMAH JAKARTA TAHUN AJARAN 2023-2024


KATA PENGANTAR

 

 

Bismillahirrahmaanirrahiim

Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan tidak lupa pula kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengantar Filsafat Pendidikan Islam“.

Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh Bapak Dr. H. Taufik Abdillah Syukur, MA. Saya selaku petugas materi mengucapkan terima kasih kepada Bapak Taufik, yang telah memberikan tugas dan bimbingan kepada saya, sehingga saya dapat menambah ilmu serta wawasan baru dan saya berterima kasih juga kepada teman-teman sekalian yang telah membantu saya untuk menyelesaikan tugas makalah ini.

Saya selaku penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam segi kata atau penyampaian dalam makalah ini. Oleh karna itu, saya mengucapkan kata maaf dan juga mengharapkan kritik dan saran teman-teman sekalian agar saya bisa memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik dan nantinya bisa bermanfaat bagi saya sebagai penulis dan untuk para pembaca pada umumnya.

 

 

 

 

 

 

 

Jakarta, 10 Oktober 2024

 

 

 

 

Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1

A.     Latar Belakang........................................................................................................... 1

B.     Rumusan Masalah...................................................................................................... 2

C.     Tujuan Makalah.......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 3

A.     Pengertian filsafat pendidikan Islam.......................................................................... 3

B.     Prinsip-prinsip filsafat pendidikan Islam................................................................... 4

C.     Sejarah perkembangan filsafat pendidikan Islam....................................................... 6

D.     Relevansi filsafat pendidikan Islam........................................................................... 8

BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 10

Kesimpulan................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 11

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ii


 

A.     Latar Belakang

Mempelajari Filsafat Pendidikan Islam berarti memasuki arena pemikiran yang mendasar, sistematis, logis, dan menyeluruh (universal) tentang pendidikan, yang tidak hanya dilatarbelakangi oleh ilmu pengetahuan Agama Islam, melainkan menuntut kita untuk mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan lain yang relevan. Melakukan pemikiran filosofis pada hakikatnya adalah usaha menggerakkan semua potensi psikologis manusia seperti pikiran, kecerdasan, kemauan, perasaan, ingatan serta pengamatan panca indra tentang gejala kehidupan, mengatasi manusia dan alam oleh teori-teori dari berbagai disiplin ilmu dan pengalaman-pengalaman dalam alam raya, dan dalam diri sendiri.

Sebagai hasil pemikiran bercorak khas Islam, Filsafat Pendidikan Islam pada hakikatnya adalah konsep berpikir tentang kependidikan yang bersumber atau berlandaskan ajaran agama islam, tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran islam , dan mengapa manusia harus dibina menjadi hamba Allah yang berkepribadian demikian. Sarana dan upaya apa sajakah yang bisa mengantarkan pencapaian cita-cita dan sebagainya. Bila dilihat dari fungsinya, maka Filsafat Pendidikan Islam merupakan pemikiran dasar yang melandasi dan mengarahkan proses pelaksanaan pendidikan Islam. Filsafat ini juga memberikan gambaran tentang sampai di mana proses ini dapat direncanakan dan dalam ruang lingkup serta dimensi bagaimana proses tersebut dilaksanakan.

Masih dalam aspek fungsionalnya, Filsafat Pendidikan Islam juga bertugas melakukan kritik-kritik tentang metode-metode yang digunakan dalam proses pendidikan Islam sekaligus memberikan pengarahan mendasar tentang bagaimana metode tersebut harus didayagunakan atau diciptakan agar efektif untuk mencapai tujuan.

 

 

 

 

 

 

 

 

1


 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian filsafat pendidikan Islam ?

2.      Apa saja prinsip-prinsip dasar filsafat pendidikan Islam ?

3.      Bagaimana sejarah perkembangan filsafat pendidikan Islam ?

4.      Bagaiamana relevansi filsafat pendidikan Islam dengan pendidikan Islam anak usia dini ?

 

C.     Tujuan Makalah

1.      Mengetahui pengertian filsafat pendidikan Islam.

2.      Mengetahui prinsip-prinsip filsafat pendidikan Islam.

3.      Mengetahui sejarah perkembangan pendidikan filsafat Islam.

4.      Mengetahui relevansi filsafat pendidikan Islam dengan pendidikan Islam anak usia dini.


 

BAB II PEMBAHASAN

A.     Pengertian Filsafat Pendidikan Islam

Perkataan filsafat berasal dari dua patah kata bahasa Yunani, yaitu “philos” dan “sophia”. Secara etimologis. Philos berarti cinta (loving dalam bahasa Inggris), sedang sophia berarti kebijaksanaan (wisdom dalam bahasa Inggris), atau kepahaman yang mendalam. Pengertian filsafat menurut bahasa aslinya adalah “cinta terhadap kebijaksanaan”. 1 Sedang filsafat pendidikan, menurut John Dewey adalah teori umum dari pendidikan, landasan dari semua pemikiran umum mengenai pendidikan . Falsafat pendidikan kata Jalaluddin, adalah ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam lapangan pendidikan dan merupakan penerapan suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan2.

Hubungan antara pendidikan dan falsafat pendidikan menjadi sedemikian pentingnya, sebab ia menjadi dasar yang menjadi tumpuan suatu sistem pendidikan. Falsafat pendidikan berperanan penting dalam suatu sistem pendidikan karena ia berfungsi sebagai pedoman bagi usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan sebagai dasar yang kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan. B. Othanel Smith seperti yang dikutip oleh Mahmud, berpendapat bahwa filsafat pendidikan bukanlah filsafat umum aau filsafat murni, melainkan merupakan filsafat khusus atau terapan. Apabila dilihat dari karakteristik objeknya, filsafat terbagi dalam dua macam, yaitu filsafat umum atau murni, dan filsafat khusus atau terapan. Berbeda dengan filsafat umum yang objeknya adalah kenyataan keseluruhan segala sesuatu, filsafat khusus mempunyai objek salah satu satu aspek kehidupan manusia yang penting. Salah satu aspek tersebut adalah bidang pendidikan.

Dengan demikian, dapat dirumuskan bahwa filsafat pendidikan adalah filsafat terapan yang menyelidiki hakikat pendidikan yang bersangkut paut dengan tujuan, latar belakang, cara, dan hasilnya, serta hakikat pendidikan, yang bersangkut paut dengan analisis kritis terhadap struktur dan kegunaannya3. Filsafat pendidikan meliputi usaha untuk mencari konsep-konsep yang mengarahkan manusia di antara berbagai gejala


1 Muhammad As-Said, Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2011), hal. 1

2 Jalaluddin dan Umar Said, Filsafat Pendidikan Islam: Konsep dan Perkembangan Pemikirannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), hal. 9

3 Mahmud, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hal. 33.


 

yang tentunya mempunyai perbedaan satu sama lain, sehingga memerlukan suatu proses pendidikan dalam rancangan yang integral dan terpadu. Di samping itu mengandung juga usaha menjelaskan berbagai makna yang menjadi dasar segala istilah pendidikan. Filsafat juga mengemukakan beberapa macam pokok yang menjadi dasar dari konsep-konsep pendidikan dan menunjukkan hubungan pendidikan dengan bidang-bidang yang menjadi tumpuan perhatian manusia. Jadi dapat dijelaskan, bahwa hakikat pendidikan merupakan pemikiran yang berlandaskan pada filsafat pendidikan atau sebalinya, filsafat yang diterapkan dalam berbagai usaha pemikiran dan pememcahan masalah pendidkan. Atau seperti yang dikemukakan oleh Ahmad D. Marimba: ‘Filsafat pendidikan merupakan suatu pemikiran mendalam yang sistematis tentang masalah pendidikan.

 

B.     Prinsip-Prinsip Dasar Filsafat Pendidikan Islam

Prinsip-prinsip yang dapat digunakan dalam pemikiran pendidikan Islam meliputi prinsip ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Prinsip-prisip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.      Prinsip Ontologis

Istilah ontology berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata, yaitu ta onta berarti “yang berada”, dan logi berarti ilmu pengetahuan atau ajaran. Maka ontologi adalah ilmu pengetahuan atau ajaran tentang keberadaan4. Ontology menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental dan cara yang berbeda dimana entitas (wujud) dari kategorikategori yang logis yang berlainan (objek-objek fisik, hal universal, abstraksi) dapat dikatakan ada dalam rangka tradisional. ontology dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip umum dari hal ada, sedangkan dalam hal pemakaianya akhir-akhir ini ontology dipandang sebagai teori mengenai apa yang ada.

Dasar ontologi pendidikan adalah objek materi pendidikan dimana sisi yang mengatur seluruh kegiatan kependidikan. Jadi hubungan ontologi dengan pendidikan menempati posisi landasan yang terdasar dari fondasi ilmu dimana disitulah teletak undang-undang dasarnya dunia ilmu. Di atas telah disebutkan bahwa Pendidikan ditinjau dari sisi ontology berarti persoalan tentang hakikat

 


4 Surajiyo, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal.118-119.


 

keberadaan pendidikan. Fakta menunjukkan bahwa pendidikan selalu berada dalam hubungannya dengan eksistensi kehidupan manusia. Tanpa pendidikan, manusia tidak mungkin bisa menjalankan tugas dan kewajibannya di dalam kehidupan, pendidikan secara khusus difungsikan untuk menumbuh kembangkan segala potensi kodrat (bawaan) yang ada dalam diri manusia. Oleh sebab itu, dapat dipahami bahwa ontology pendidikan berarti pendidikan dalam hubungannya dengan asal-mula, eksistensi, dan tujuan kehidupan manusia. Tanpa manusia, pendidikan tak pernah ada.

 

 

 

 

2.      Prinsip Epistemologis

Prinsip Epistemologis yaitu studi pengetahuan tentang bagaimana proses manusia mengetahui (adanya) benda-benda, serta menitikberatkan pada timbulnya berbagai pengertian atau konsep, waktu, ruang, kualitas, kesadaran, dan keabsahan pengetahuan. Epistemologi pendidikan Islam ini, meliputi; pembahasan yang berkaitan dengan seluk beluk pengetahuan pendidikan Islam mulai dari hakekat pendidikan Islam, asal-usul pendidikan Islam, sumber pendidikan Islam, metode membangun pendidikan Islam, unsur pendidikan Islam, sasaran pendidikan Islam, macam-macam pendidikan Islam dan sebagainya. Dalam pembahasan ini epistemologi pendidikan Islam lebih diarahkan pada metode atau pendekatan yang dapat dipakai membangun ilmu pendidikan Islam, daripada komponen-komponen lainnya, karena komponen metode tersebut paling dekat dengan upaya mengembangkan pendidikan Islam, baik secara konsepteual maupun aplikatif.

Oleh karena itu, epistemologi pendidikan Islam bisa berfungsi sebagai pengkritik, pemberi solusi, penemu dan pengembang. Melalui epistemologi pendidikan Islam ini, seseorang pemikir dapat melakukan : Pertama, teori-teori atau konsep-konsep pendidikan pada umumnya maupun pendidikan yang diklaim sebagi Islam dapat dikritisi dengan salah satu pendekatan yang dimilikinya. Kedua, epistemologi tersebut bisa memberikan pemecahan terhadap problem-problem pendidikan, baik secara teoritis maupun praktis, karena teori yang ditawarkan dari epistemologi itu untuk dipraktekkan. Ketiga, dengan menggunakan epistemologi, para pemikir dan penggali khazanah pendidikan Islam dapat menemukan teori-teori


 

atau konsep-konsep baru tentang pendidikan Islam. Selanjutnya, yang keempat, dari hasil temuan-temuan baru itu kemudian dikembangkan secara optimal.

 

3.      Prinsip Aksiologi

Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani; axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berari ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Menurut John Sincliar, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu system seperti politik, social dan agama. Secara historis, istilah yang lebih umum dipakai adalah etika (ethics) atau moral (morals). Tetapi dewasa ini, istilah axios (nilai) dan logos (teori) lebih akrab dipakai dalam dialog filosofis. Jadi, aksiologi bisa disebut sebagai the theory of value atau teori nilai. Bagian dari filsafat yang menaruh perhatian tentang baik dan buruk (good and bad), benar dan salah (right and wrong), serta tentang cara dan tujuan (means and ends).

 

C.     Sejarah Perkembangan Filsafat Pendidikan Islam

1.      Sejarah Perkembangan Filsafat Pendidikan Islam periode awal perkembangan Islam.

Perkembangan Filsafat Pendidikan Islam periode ini dimulai sejak masa keluarga Nabi Muhammad hingga masa pemerintahan khulafa’ Al-Rasyidin. Pada masa Nabi pemikiran tentang Filsafat bersumber atau penerapan dari Al-qur’an dan Al-Hadits yang diklaimnya mengandung seluruh persoalan tentang Islam. Dengan kata lain pendidikan Islam dilihat dari kacamata Al-qur’an dan Hadits adalah sebagai pemikiran tentang paradigma yang umum bagi masyarakat seperti yang dikehendaki oleh Islam. Di masa kehidupan Nabi muncul pemikiran pendidikan yang bersumber dari Al-qur’an dan Al-Hadits yang merupakan sumber dari ajaran Islam. Jadi segala sesuatu yang bersumber dari Nabi berkaitan dengan pendidikan pelaksanaan bersumber dari Al-qur’an dan mengenai prakteknya mengikuti sunnah Nabi baik berupa perkataan, perkataan, perbuatan, maupun ketetapan Nabi atas suatu hal.

 

2.      Sejarah perkembangan Filsafat Pendidikan Islam masa Khulafaur Rosyidin

Di zaman Khulafa’ur Rasyidin, banyak mengalami perluasan wilayah. Abu Bakar As-Shiddiq dan pada periode ini terjadi pengumpulan ayat-ayatAl-qur’an dalam  satu  mushaf  .Perluasan  wilayah  Isalam  semakin  besar  pada  masa


 

pemerintahan Umar bin Khattab.Pada masa ini, mulai munculnya berbagai disiplin ilmu termasuk fiqh, hadist, dan sejarah.

 

3.      Sejarah perkembangan filsafat Pendidikan Islam Periode klasik meliputi masa pemerintahan Bani Umayyah sampai masa kemunduran Islam.

Di zaman kekuasaan bani Umayyah, tepatnya di timur Damaskus sebagai ibu kotanya. Perkembangan pemerintahan tersebut terjadi di segala bidang, dibidang daerah, ilmu pengetahuan, pemerintahan material, dan seni. Tapi di zaman ini pemerintahan bani Umayyah sangat fanatic terhadap arab dan agama, sehingga mereka sangat ketat mempertahankan budaya Arab. Dengan adanya keadaan tersebut maka para ahli pendidikan semakin terdorong menekuni bidang yang berhubungan dengan tridisi arab dan islam ahli pendidikan yang terkenal di zaman ini diantaranya adalah Khalifah Abdul Malik bin Marwan.

Pada zaman kekuasaan bani Abasiyah pusat pemerintahan yang asalnya di damaskus mulai pindah ke bagdad dan menetapkan bagdad sebagai pusat pekerjaan atau pemerintahnya. Pada masa klasik ini juga meruapakan masa keemasan atau kebangkitkan Islam ditandai dengan banyaknya ilmuan – ilmuan Islam yang ahli dibidang masing-masing berbagai buku inilah diterbitkan dan ditulis.

Sesuai dengan pendapat Prof. Dr. Hasan Nasution mengenai periodesasi sejarah islam.bahwa periode modern dimulai sejak tahun 1800M. gambaran dunia Islam di zaman itu sangat kacau karena satu demi satu Negara Islam jatuh ke tangan bangsa Barat, berbagai pemikiran yunani maka muncul dan islam mulai tertindas karena menurunnya kekuatan militer dan politik umat islam saat itu. Disisi lain negara- negara di eropa mulai tumbuh dan menjadi Negara yang kaya dan maju akan tetapi mereka juga disisi lain sangat membutuhkan Negara Timur. Maka negara-negara eropa saat itu sangat berjuang keras untuk bias memasukkan nilai peradaban barat ke wilayah negara - negara Timur. Sementara itu para pemikir muslim yang ingin mengembalikan pamor islam mengalami kemerosotan karena berada dibawah tekanan Negara-negara barat.saat itu.

Salah satu tokoh Islam yang melakukan pembaharuan pendidikan Islam yaitu Muhammad Ammad Abdull. Pembaharuan pendidikan yang beliau lakukan mula- mula diterapkan di Al-Azhar karena disana beliau menjabat sebagai rector Universitas Al-Azhar. Beliau mengadakan perombakan dan perbaikan – perbaikan yaitu memasukkan mata kuliah filsafat Islam yang masih dianggap tabu dan


 

merubah metode pengajaran. Beliau mendengungkan semboyan “kembali kepada Al-Qur’an dan Al-hadist” dan giat mengembangkn paham dan haluannya keseluruh dunia Islam. Menurutnya, umat Islam harus kembali ke paham salaf yang murni sebagaimana pada zaman sahabat dan ulama – ulama besar. Pemikirannya tentang pendidikan dinilai sebagai awal dari kebangkitan umat islam awal abad ke-20. Pemikirannya disebarluaskan melalui tulisannya dimajalah al- hingga diberbagai dunia islam muncul ajaran mendirikan sekolah – sekolah dengan menggunakan kurikulum seperti dirintis Muhammad Ammad Abdul.

 

 

 

 

D.     Relevansi Filsafat Pendidikan Islam pada Pendidikan Anak Usia Dini

Relevansi pendidikan Islam dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) sangat penting dan mencakup berbagai aspek, yaitu :

1.      Penguatan Identitas Agama :

Pendidikan Islam memberikan dasar bagi anak untuk mengenal dan memahami ajaran agama sejak dini, membantu mereka membangun identitas sebagai seorang Muslim.

2.      Pembelajaran Akhlak :

Mengajarkan nilai-nilai akhlak mulia, seperti kejujuran, kasih sayang, dan toleransi, sangat penting dalam pendidikan anak usia dini. Ini membentuk karakter dan perilaku anak dalam berinteraksi dengan orang lain.

3.      Metode Pembelajaran yang Menyenangkan :

Pendidikan Islam sering kali melibatkan cerita, lagu, dan permainan yang menyenangkan. Pendekatan ini cocok untuk anak usia dini yang belajar melalui bermain dan interaksi.

4.      Pengembangan Spiritual :

Dengan mengajarkan doa, bacaan Al-Qur'an sederhana, dan pengenalan pada ibadah, anak-anak dapat mulai memahami hubungan mereka dengan Allah dan pentingnya spiritualitas dalam hidup mereka.

5.      Keterlibatan Keluarga:

Pendidikan Islam mendorong keterlibatan keluarga dalam proses pendidikan. Ini membantu orang tua untuk menjadi teladan dalam mengajarkan nilai-nilai Islam di rumah.


 

6.      Pendidikan Holistik :

Pendidikan Islam mendukung pengembangan fisik, emosional, sosial, dan spiritual secara bersamaan. Hal ini sejalan dengan pendekatan PAUD yang menekankan perkembangan menyeluruh.

7.      Pengajaran Melalui Teladan :

Dalam pendidikan Islam, figur guru dan orang tua berperan sebagai teladan. Anak- anak belajar melalui observasi dan imitasi perilaku baik yang ditunjukkan oleh orang dewasa di sekitar mereka.

 

 

 

 

8.      Pengembangan Keterampilan Sosial :

Pendidikan Islam mengajarkan pentingnya interaksi sosial yang baik, membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.


 

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

 

Setelah kita memahami apa yang telah di paparkan di atas, kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa filsafat pendidikan Islam merupakan suatu kajian yang mengintegrasikan nilai-nilai dan ajaran Islam ke dalam proses pendidikan, bertujuan untuk membentuk individu yang berakhlak mulia dan berpengetahuan. Prinsip-prinsip dasar filsafat pendidikan Islam meliputi prinsip ontologis yang berkaitan dengan konsep tentang realita, prinsip epistomologis berfokus pada sumber dan cara memperoleh pengetahuan.dan aksiologi berkaitan dengan nilai- nilai dan etika yang menjadi dasar dalam pendidikan.. Sejarah perkembangan filsafat pendidikan Islam dimulai dari masa Nabi Muhammad SAW, melalui periode keemasan di mana banyak tokoh pemikir muncul hingga masa seakarang. Relevansi filsafat pendidikan Islam pada pendidikan anak usia dini sangat signifikan. Pendidikan anak usia dini yang berbasis pada nilai-nilai Islam tidak hanya berfokus pada pengembangan intelektual, tetapi juga karakter dan spiritual. Pendekatan yang holistik dan melibatkan keluarga serta komunitas mendukung perkembangan anak secara menyeluruh. Secara keseluruhan, filsafat pendidikan Islam memberikan landasan yang kuat bagi pelaksanaan pendidikan yang efektif dan bermakna, baik untuk anak usia dini maupun generasi selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

M. Athiyah Al-Abrasyi. Dasar-Dasar Pokok Pendidikan, terj. Busthomi Ghoni, Jakarta: Bulan Bintang.

Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991. Nata, A. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.

Noorsyam, M. Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila, Surabaya: Usaha Nasional, 1983.

AD Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Al-Ma’arif, 1962.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM VERSI TASAWUF

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM PROF. DR. AHMAD TAFSIR